Masih adakah "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa"
Menjadi guru yang profesional adalah tanggung jawab yang harus
dipegang. Setelah lulus dari pelatihan guru profesional atau yang akrab
didengar dengar sertifikasi, seorang guru akan mendapatkan gaji dua kali lipat
dari gaji tiap bulannya.
Guru adalah sosok yang digugu lan ditiru. Jasa mereka jasa
mereka tidak akan terbayarkan oleh tumpukan segudang uang. Seorang guru yang
menyampsaikan ilmunya dengan ikhlass dasn sabar maka tak lain adalah dia telah
mengamalkan ilmunya dan meniti untuk menjadi ilmu yang bermanfaat. Hal tersebut
termasuk salah satu amal yang tidak akan terputus meski kita sudah mati kelak.
Dijaman orde baru guru adalah pekerjaan yang sangat diremehkan oleh
banyak kalangan. Salah satu faktornya adalah gaji mereka sangat kecil dan
kurang diperhatikan oleh pemerintah. Tetapi setelah mereka memperjuangkan
haknya di masa demokrasi ini, muncullah suatu penghargaan atau sertifikasi.
Sehingga perjuangan mereka dengan imbalan yang iterima menjadi seimbang. Hal ini
ternyata.
Masih banyak profil kehidupan guru terutama dari segi ekonominya
ynag masih memprihatinkan. Mereka berjuang di tempat-tempat yang masih
terbelakang. Tanpa disadari saudara-saudara kita masih banyak yang membutuhkan
uluran tangan para pahlawan “Tanpa Tanda Jasa” ini. jika dilihat dari kondisi
anak-anak yang tinggal di rimba mereka butuh pendamping yang benar-benar mau
mengajar mereka. Begitu sebaliknya.
Sebagai generasi muda, di manapu engkau berada... . entah kau
sebagai pekerja, pelajar atau mahasiswa, sampaikan ilmumu walau satu ayat. Jika
ingin menjadi saudagar kaya janagan menjadi guru, berlayarlah menjadi pedagang
yang jujur. Karena seorang guru harus berpondassi awal untuk nariman, sobar
lan loba.